Friday, April 30, 2010

Memasang Password Pada Excel


PENDAHULUAN
Memberikan password pada file adalah merupakan sebuah tindakan keamanan terhadap data dari para “pengintip” yang seharusnya tidak berwewang membaca bahkan merubah file yang sifatnya sangat pribadi atau bahkan rahasia.

Di dalam satu file Excel, terdapat 7 object yang dapat kita proteksi, yakni:

1. File Excel (xls)
2. Workbook
3. Sheet/Worksheet
4. Cell
5. Range
6. VBA Project
7. Procedure/Macro di dalam VBA Project

Di dalam satu file Excel terdapat sebuah workbook dan sebuah VBA project. Workbook adalah object yang di dalamnya terdiri dari beberapa sheet, dan di dalam sheet terdapat banyak cell, sedangkan kumpulan dari beberapa cell disebut juga range.


VBA project adalah kumpulan dari beberapa module dan class module, sedangkan di dalam module dan class module terdapat beberapa procedure. VBA project dapat diakses dengan menekan tombol ALT+F11 secara bersamaan. Umumnya, orang sering menyebut VBA project di dalam Excel ini dengan sebutan Macro.


System Security untuk File Excel (xls)
Penggunaan system security di dalam file Microsoft Excel (xls) mempunyai banyak kegunaan. Penerapannya adalah dengan menggunakan password, yakni kumpulan karakter tertentu yang berupa gabungan antara huruf, angka, dan simbol yang harus dimasukkan saat membuka file Excel tersebut. Umumnya password file Excel digunakan untuk mengamankan data yang disimpan di dalamnya agar tidak dapat dibuka/diubah oleh pihak yang tidak berkepentingan. Pengamanan ini juga diperlukan pada saat pengiriman file melalui elektronik mail (e-mail), serta mengurangi resiko file dibuka/diubah oleh yang tidak berhak sebelum sampai ke tujuan.

Kepada pihak yang di perbolehkan membuka/mengubah data tersebut harap memberitahukan password yang telah di buat melalui lisan ataupun media lainnya (tidak bersamaan dengan pengiriman file). Atau bahkan untuk yang sifatnya rutin dapat dibuat password permanen yang sudah disepakati bersama.

Ketika kita membuat password, hafalkanlah password tersebut dan kalau perlu simpan data password nya ditempat yang aman. Sebab lupa akan password membuat file Excel menjadi tidak dapat dibuka lagi.

Password dapat terdiri dari berbagai kombinasi antara huruf, angka, simbol dan spasi. Semua kombinasi password ini maksimal sebanyak 15 karakter. Password dalam Microsoft Excel mempunyai sensitivitas yang baik, sehingga ketika kita membuat password ini menggunakan huruf kecil, maka kitapun harus membuka file Excel dengan menggunakan password yang menggunakan huruf kecil pula. Jadi besar kecilnya masing-masing karakter pada password harap dihafal pula.

Beberapa metode untuk memproteksi file Excel dari orang yang tidak berhak (unauthorized person)

Beberapa metode dalam memproteksi file Excel dari orang yang tidak berhak diantaranya adalah:


1. Password untuk membuka file Excel.
Dalam kondisi ini, user hanya dapat membuka file Excel setelah ia memasukkan password. Pada metode ini, user masih dapat mengcopy ataupun mengedit isi didalam file Excel, hanya saja file Excelnya tidak dapat di-Save (Read-Only). Seandainya ia ingin men-Save file Excel, maka nama file Excel harus berbeda dengan nama aslinya, dengan kata lain, ia haru melakukan proses Save-As. Cara menggunakan metode ini:

* Buka file Excel yang hendak di-protect.
* Pada menu File, klik Save As.
* Pada menu Tools dalam kotak dialog Save As, klik General Options.
* Pada field Password to open, ketikkan password yang Anda inginkan, kemudian klik tombol OK (lihat gambar di bawah).
* Maka akan muncul input box “Confirm password”, lalu ketik ulang password yang telah diisi pada field Password to open, kemudian klik OK.
* Klik Save setelah selesai.


2. Password untuk memodifikasi file Excel.
Dalam kondisi ini, user dapat membuka dan memodifikasi file Excel setelah ia memasukkan password. Jika ia melakukan beberapa perubahan didalamnya, ia dapat langsung men-Save file Excel. Cara menggunakan metode ini:

* Buka file Excel yang hendak di-protect.
* Pada menu File, klik Save As.
* Pada menu Tools dalam kotak dialog Save As, klik General Options.
* Pada field Password to modify, ketikkan password yang Anda inginkan, kemudian klik tombol OK.
* Maka akan muncul input box “Confirm password”, lalu ketik ulang password yang telah diisi pada field Password to modify, kemudian klik OK.
* Klik Save setelah selesai.


3. Membuka file Excel hanya secara Read-Only dan tanpa password.
Dalam kondisi ini, user dapat membuka file Excel tanpa memasukkan password. Pada metode ini, user masih dapat mengcopy ataupun mengedit isi didalam file Excel, hanya saja file Excel yang dibuka tidak dapat di-Save (Read-Only). Seandainya ia ingin men-Save file Excel, maka nama file Excel harus berbeda dengan nama aslinya. Cara menggunakan metode ini :

* Buka file Excel yang hendak di-protect.
* Pada menu File, klik Save As.
* Pada menu Tools dalam kotak dialog Save As, klik General Options.
* Beri tanda checklist pada check box “Read-only recommended”, kemudian klik tombol OK.
* Klik Save setelah selesai.


4. Password untuk membuka dan memodifikasi file Excel.
Dalam kondisi ini, user dapat membuka file Excel setelah memasukkan password dan sekaligus dapat memodifikasi file Excel setelah memasukkan password, dimana password untuk membuka dan password untuk memodifikasi bisa berbeda. Jadi user yang membuka file ini akan menemukan 2 kotak dialog Password, dimana password yang pertama adalah untuk membuka file Excel (secara Read-Only) dan password yang kedua adalah untuk memodifikasi file Excel, sehingga jika ada perubahan pada file Excel, file Excel dapat langsung di Save tanpa harus berbeda nama filenya. Cara menggunakan metode ini:

  • Buka file Excel yang hendak di-protect.

  • Pada menu File, klik Save As.

  • Pada menu Tools dalam kotak dialog Save As, klik General Options.

  • Pada field Password to open, ketikkan password yang Anda inginkan, kemudian klik tombol OK.

  • Pada field Password to modify, ketikkan password yang Anda inginkan, kemudian klik tombol OK.

  • Maka akan muncul input box “Confirm Password”, lalu ketik ulang password yang telah diisi pada field Password to open, kemudian klik OK.

  • Maka akan muncul input box “Confirm Password”, lalu ketik ulang password yang telah diisi pada field Password to modify, kemudian klik OK.

  • Klik Save setelah selesai.



System Security untuk Workbook

Dengan menerapkan system security pada workbook, maka user tidak dapat melakukan beberapa hal, diantaranya adalah menambah dan menghapus sheet, menampilkan sheet yang di-hidden (disembunyikan), mengubah ukuran/size window (meminimize, restore, dan maximize Excel window), bahkan meng-unhide (menampilkan) kembali workbook yang telah di-hidden. Untuk meng-hidden workbook, terdapat pada menu Window à Hide.

Untuk menerapkan system security pada workbook, silahkan ikuti beberapa langkah sebagai berikut:

1. Klik menu Tools à Protection à Protect Workbook.

2. Beri tanda centang pada check box Structure dan Window. Dengan memberi tanda centang pada check box Structure, maka user tidak dapat menambah dan menghapus sheet, dan menampilkan sheet yang di-hidden (disembunyikan). Dengan memberi tanda centang pada check box Window, maka user tidak dapat mengubah ukuran/size window (meminimize, restore, dan maximize Excel window), bahkan meng-unhide (menampilkan) kembali workbook yang telah di-hidden.

3. Masukan passwordnya, lalu klik OK.

4. Masukan kembali password pada langkah sebelumnya, lalu klik OK.


System Security untuk Sheet/Worksheet

Cara menggunakan metode ini:

1. Buka workbook yang hendak di-protect.
2. Pada menu Tools, klik Protection à Protect Sheet.
3. Beri tanda centang pada check box yang Anda inginkan.
5. Masukan passwordnya, lalu klik OK.
4. Masukan kembali password pada langkah sebelumnya, lalu klik OK.


System Security untuk Cell

Dengan menerapkan system security untuk cell, maka cell tersebut menjadi bisa ataupun tidak bisa diedit datanya. Secara default, setiap cell senantiasa di lock, yakni tidak dapat di edit isi/data di dalam cell nya. Namun, kita bisa mensetting sendiri, mana cell yang perlu kita lock, dan mana yang boleh diedit. Caranya, klik dahulu cell yang Anda inginkan, lalu klik menu Format à Cells. Masuk ke tab Protection, lalu beri tanda centang pada check box Locked jika Anda ingin data pada cell tersebut tidak dapat diedit oleh user, atau hilangkan tanda centang pada check box Locked jika Anda ingin data pada cell tersebut dapat diedit oleh user. Anda juga dapat menghide formula, yakni dengan cara memberi tanda centang pada check box Hidden. Penting! System security untuk cell ini hanya dapat aktif jika worksheet tersebut sudah diset system securitynya. Silahkan lihat kembali sub bab System Security untuk Sheet/Worksheet.


System Security untuk Range

Dengan menerapkan system security untuk range, maka range tersebut menjadi bisa ataupun tidak bisa diedit datanya. Secara default, setiap range senantiasa di lock, yakni tidak dapat di edit isi/data di dalam cell nya. Namun, kita bisa mensetting sendiri, mana range yang perlu kita lock, dan mana yang boleh diedit. Caranya, pilih dahulu range yang Anda inginkan, lalu klik menu Format à Cells. Masuk ke tab Protection, lalu beri tanda centang pada check box Locked jika Anda ingin data pada range tersebut tidak dapat diedit oleh user, atau hilangkan tanda centang pada check box Locked jika Anda ingin data pada range tersebut dapat diedit oleh user. Anda juga dapat menghide formula, yakni dengan cara memberi tanda centang pada check box Hidden.

Namun, kita juga bisa mensetting lebih spesifik lagi, yakni user mana saja yang boleh mengedit range tersebut, dan yang hanya boleh melihat saja. Caranya adalah:

1. Klik menu Tools à Protection à Allow Users to Edit Ranges.


2. Klik New.

3. Masukan title range dan range yang ingin Anda set permissionnya.

4. Ketikkan password range-nya.

5. Klik tombol Permission, lalu pilih user mana yang boleh mengedit, dan user mana yang hanya boleh membaca saja.


6. Setelah selesai, klik tombol OK.

Penting! System security untuk range ini hanya dapat aktif jika worksheet tersebut sudah diset system securitynya. Silahkan lihat kembali sub bab System Security untuk Sheet/Worksheet.


System Security untuk VBA Project

Dengan menerapkan system security untuk VBA project, maka VBA project tersebut menjadi tidak bisa diedit seluruh object module dan class module nya. Caranya adalah:

1. Tekan ALT+F11 secara bersamaan atau bisa juga dengan cara klik Menu Tools à Macro à Visual Basic Editor

2. Klik kanan VBA project yang ingin Anda amankan, lalu pilih menu VBAProject Properties.


3. Masuk ke tab Protection, lalu beri tanda centang pada check box lock project for viewing.

4. Masukan passwordnya di kedua field yang tersedia.

5. Klik OK.


sumber dari http://opi.110mb.com/

Monday, April 19, 2010

Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligences)

Apakah Kecerdasan Itu?

* Kecerdasan bukanlah sesuatu yang bersifat tetap
* Ia bagaikan kumpulan kemampuan atau ketrampilan yang dapat ditumbuhkan dan dikembangkan
* Kecerdasan adalah kemampuan untuk memecahkan suatu masalah; kemampuan untuk menciptakan masalah baru untuk dipecahkan; kemampuan untuk menciptakan sesuatu atau menawarkan suatu pelayanan yang berharga dalam suatu kebudayaan masyarakat (Howard Gardner)

Tidak ada anak yang bodoh atau pintar, yang ada adalah anak yang cepat dan anak yang lambat dalam memecahkan suatu masalah (termasuk pelajaran).

Multiple Intelligences
Melalui pengenalan akan Multiple Intelligences, kita dapat mempelajari kekuatan / kelemahan anak dan memberikan mereka peluang untuk belajar melalui kelebihan-kelebihannya.

Kecerdasan merupakan salah satu faktor utama yang menentukan sukses gagalnya peserta didik belajar di sekolah. Peserta didik yang mempunyai taraf kecerdasan rendah atau di bawah normal sukar diharapkan berprestasi tinggi. Tetapi tidak ada jaminan bahwa dengan taraf kecerdasan tinggi seseorang secara otomatis akan sukses belajar di sekolah.

Berbagi ilmu dari Profesor Gardner yang telah menemukan teori kecerdasan majemuk atau Multiple Intelligences, bahwa ada banyak kecerdasan yang dimiliki setiap orang. Teori ini juga menekankan pentingnya “model” atau teladan yang sudah berhasil mengembangkan salah satu kecerdasan hingga puncak.

Dalam buku konsep dan makna pembelajaran (Sagala, 2005 : 84) memaparkan 8 kecerdasan yaitu kecerdasan verbal/bahasa, kecerdasan logika/matematika, kecerdasan spasial/visual, kecerdasan tubuh/kinestetik, kecerdasan musical/ritmik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan spiritual.

Mari kita bahas satu per satu kecerdasan di atas. Selain penjelasan bentuk kecerdasan, juga dikaitkan dengan pelajaran yang diajarkan di sekolah serta tokoh atau profesi yang memiliki kecerdasan tersebut.

1. Kecerdasan Verbal (Bahasa)

Bentuk kecerdasan ini dinampakkan oleh kepekaan akan makna dan urutan kata serta kemampuan membuat beragam penggunaan bahasa untuk menyatakan dan memaknai arti yang kompleks.

Berkaitan dengan pelajaran bahasa. William Shakespeare, Martin Luther King Jr, Soekarno, Putu Wijaya, Taufiq Ismail, Hilman “Lupus” Hariwijaya merupakan tokoh yang berhasil menunjukkan kecerdasan ini hingga puncak, demikian pula para jurnalis hebat, ahli bahasa, sastrawan, orator pasti memiliki kecerdasan ini.

2. Kecerdasan Logika/Matematika

Bentuk kecerdasan ini termasuk yang paling mudah distandarisasikan dan diukur. Kecerdasan ini sebagai pikiran analitik dan sainstifik, dan bisa melihatnya dalam diri ahli sains, programmer komputer, akuntan, banker dan tentu saja ahli matematika.

Berkaitan dengan pelajaran matematika. Tokoh2 yang terkenal antara lain Madame Currie, Blaise Pascal, B.J. Habibie.

3. Kecerdasan Spasial/Visual

Bentuk kecerdasan ini umumnya terampil menghasilkan imaji mental dan menciptakan representasi grafis, mereka sanggup berpikir tiga dimensi, mampu mencipta ulang dunia visual.

Kecerdasan ini dapat ditemukan pada pelukis, pematung, programmer komputer, desainer, arsitek.

Berhubungan dengan pelajaran menggambar. Tokoh yang dapat diceritakan berkaitan dengan kecerdasan ini, misalnya Picasso, Walt Disney, Garin Nugroho.

4. Kecerdasan Tubuh/Kinestetik

Bentuk kecerdasan ini memungkinkan terjadinya hubungan antara pikiran dan tubuh yang diperlukan untuk berhasil dalam aktivitas2 seperti menari, melakukan pantomim, berolahraga, seni bela diri dan memainkan drama.

Sebut saja Michael Jordan, Martha Graham (penari balet), Susi Susanti. Kecerdasan ini berkaitan dengan pejaran olahraga atau kegiatan ekstrakurikuler seperti menari, bermain teater, pantomim.

5. Kecerdasan Musical/Ritmik

Bentuk kecerdasan ini mendengarkan pola musik dan ritmik secara natural dan kemudian dapat memproduksinya. Bentuk kecerdasan ini sangat menyenangkan, karena musik memiliki kapasitas unutk mengubah kesadaran kita, menghilangkan stress dan meningkatkan fungsi otak.

Berkaitan dengan kegiatan ekstrakurikuler. Tokoh2 yang sudah mengembangkan kecerdasan ini misalnya Stevie Wonder, Melly Goeslow, Titik Puspa.

6. Kecerdasan Interpersonal

Bentuk kecerdasan ini wajib bagi tugas2 ditempat kerja seperti negosiasi dan menyediakan umpan balik atau evaluasi. Berkaitan dengan pelajaran PPKn, sosiologi.

Manajer, konselor, terapis, politikus, mediator menunjukkan bentuk kecerdasan ini. Mereka biasanya pintar membaca suasana hati, temperamen, motivasi dan maksud orang lain. Abraham Lincoln dan Mahatma Gadhi memanfaatkan kecerdasan ini untuk mengubah dunia.

7. Kecerdasan Intrapersonal

Bentuk kecerdasan ini merupakan kemampuan untuk memahami dan mengartikulasikan cara kerja terdalam dari karakter dan kepribadian. Kita sering menamai kecerdasan ini dengan kebijaksanaan.

Berkaitan dengan jurusan psikologi atau filsafat. Tokoh2 sukses yang dapat dikenalkan untuk memperkaya kecerdasan ini adalah para pemimpin keagamaan dan para psikolog.

8. Kecerdasan Spiritual

Bentuk kecerdasan ini dapat dipandang sebagai sebuah kombinasi dan kesadaran interpersonal dan kecerdasan intrapersonal dengan sebuah komponen “nilai” yang ditambahkan padanya.

Kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan rohaniah, yang menuntun diri kita menjadi manusia yang utuh, berada pada bagian yang paling dalam diri kita.

Dengan beragamnya kecerdasan manusia, menjadikan peran guru amat penting untuk memberikan arahan pada apa yang cocok dan sesuai bagi para siswanya.

Sumber : http://nuritaputranti.wordpress.com

Saturday, April 17, 2010

Teori Belajar Kognitif Menurut Piaget

Teori Belajar Kognitif menurut Piaget

Jean Piaget adalah psikolog pertama yang menggunakan filsafat konstruktivisme,
sedangkan teori pengetahuannya dikenal dengan teori adaptasi kognitif. Sama halnya
dengan setiap organisme harus beradaptasi secara fisik dengan lingkungan untuk dapat
bertahan hidup, demikian juga struktur pemikiran manusia. Manusia berhadapan dengan
tantangan, pengalaman, gejala baru, dan persoalan yang harus ditanggapinya secaca
kognitif (mental). Untuk itu, manusia harus mengembangkan skema pikiran lebih umum
atau rinci, atau perlu perubahan, menjawab dan menginterpretasikan pengalaman-pengalaman tersebut. Dengan cara itu, pengetahuan seseorang terbentuk dan selalu
berkembang. Proses tersebut meliputi:
1. Skema/skemata adalah struktur kognitif yang dengannya seseorang beradaptasi
dan terus mengalami perkembangan mental dalam interaksinya dengan
lingkungan. Skema juga berfungsi sebagai kategori-kategori utnuk
mengidentifikasikan rangsangan yang datang, dan terus berkembang.
2. Asimilasi adalah proses kognitif perubahan skema yang tetap mempertahankan
konsep awalnya, hanya menambah atau merinci.
3. Akomodasi adalah proses pembentukan skema atau karena konsep awal sudah
tidak cocok lagi.
4. Equilibrasi adalah keseimbangan antara asimilasi dan akomodasi sehingga
seseorang dapat menyatukan pengalaman luar dengan struktur dalamya (skemata.


Proses perkembangan intelek seseorang berjalan dari disequilibrium
menuju equilibrium melalui asimilasi dan akomodasi.
Dikemukakannya pula, bahwa belajar akan lebih berhasil apabila
disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik
hendaknya diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan obyek fisik,
yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan
tilikan dari guru. Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada peserta
didik agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan
menemukan berbagai hal dari lingkungan.

Implikasi teori perkembangan kognitif Piaget dalam pembelajaran adalah :
1. Bahasa dan cara berfikir anak berbeda dengan orang dewasa. Oleh karena itu
guru mengajar dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara berfikir
anak
2. Anak-anak akan belajar lebih baik apabila dapat menghadapi lingkungan
dengan baik. Guru harus membantu anak agar dapat berinteraksi dengan
lingkungan sebaik-baiknya.
3. Bahan yang harus dipelajari anak hendaknya dirasakan baru tetapi tidak asing.
4. Berikan peluang agar anak belajar sesuai tahap perkembangannya.
5. Di dalam kelas, anak-anak hendaknya diberi peluang untuk saling berbicara dan
diskusi dengan teman-temanya.

Tuesday, April 13, 2010

Tipe Belajar dan Teori Belajar Behavioristik

TIPE BELAJAR MENURUT GAGNE
Ada delapan tipe belajar menurut Gagne, yaitu:

1). Signal learning (belajar isyarat)
Belajar isyarat merupakan proses belajar melalui pengalaman-pengalaman menerima suatu isyarat tertentu untuk melakukan tindakan tertentu. Misalnya ada “Aba-aba siap” merupakan isyarat untuk mengambil sikap tertentu, tersenyum merupakan isyarat perasaan senang.

2). Stimulus-response learning (belajar melalui stimulus-respon)
Belajar stimulus-respon (S-R), merupakan belajar atau respon tertentu yang diakibatkan oleh suatu stimulus tertentu. Melalui pengalaman yang berulang-ulang dengan stimulus tertentu sesorang akan memberikan respon yang cepat sebagai akibat stimulus tersebut.

3). Chaining (rantai atau rangkaian)
Chaining atau rangkaian, terbentuk dari hubungan beberapa S-R, oleh sebab yang satu terjadi segera setelah yang satu lagi. Misalnya : Pulang kantor, ganti baju, makan, istirahat.

4). Verbal association (asosiasi verbal)
Mengenal suatu bentuk-bentuk tertentu dan menghubungkan bentuk-bentuk rangkaian verbal tertentu. Misalnya : seseorang mengenal bentuk geometris, bujur sangkar, jajaran genjang, bola dlsbnya. Lalu merangkai itu menajdi suatu pengetahuan geometris, sehingga seseorang dapat mengenal bola yang bulat, kotak yang bujur sangkar.

5). Discrimination learning (belajar diskriminasi)
Belajar diskriminasi adalah dapat membedakan sesuatu dengan sesuatu yang lainnya, dapat membedakan manusia yang satu dengan manusia yang lainnya walaupun bentuk manusia hampir sama, dapat membedakan merk sepedamotor satu dengan yang lainnya walaupun bentuknya sama. Kemampuan diskriminasi ini tidak terlepas dari jaringan, kadang-kadang jika jaringan yang terlalu besar dapat mengakibatkan interferensi atau tidak mampu membedakan.

6). Concept learning (belajar konsep)
Belajar konsep mungkin karena kesanggupan manusia untuk mengadakan representasi internal tentang dunia sekitarnya dengan menggunakan bahasa. Mungkin juga binatang bisa melakukan tetapi sangat terbatas, manusia dapat melakukan tanpa terbatas berkat bahasa dan kemampuan mengabstraksi. Dengan menguasai konsep ia dapat menggolongkan dunia sekitarnya menurut konsep itu misalnya : warna, bentuk, jumlah dllnya

7). Rule learning (belajar aturan)
Belajar model ini banyak diterapkan di sekolah, banyak aturan yang perlu diketahui oleh setiap orang yang telah mengenyam pendidikan. Misalnya : angin berembus dari tekanan tinggi ke tekanan rendah, 1 + 1 = 2 dan lainnya. Suatu aturan dapat diberikan contoh-contoh yang konkrit.

8). Problem solving. (memecahkan masalah)
Memecahkan masalah merupakan suatu pekerjaan yang biasa yang dilakukan manusia. Setiap hari dia melakukan problem solving bayak sekali. Untuk memecahkan masalah dia harus memiliki aturan-aturan atau pengetahuan dan pengalaman, melalui pengetahuan aturan-aturan inilah dia dapat melakukan keputusan untuk memecahkan suatu persoalan. Seseorang harus memiliki konsep-konsep, aturan-aturan dan memiliki “sets” untuk memecahkannya dan suatu strategi untuk memberikan arah kepada pemikirannya agar ia produktif.

TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK

Perkembangan teori belajar behavioristik menurut Gagne, Gagne membagi proses belajar berlangsung dalam empat fase utama, yaitu: (1) receiving the stimulus situation (apprehending), (2) stage of acquisition, (3) storage, (4) retrieval.

1). Fase Receiving the stimulus situation (apprehending), merupakan fase seseorang memperhatikan stimulus tertentu kemudian menangkap artinya dan memahami stimulus tersebut untuk kemudian ditafsirkan sendiri dengan berbagai cara. Misalnya “golden eye” bisa ditafsirkan sebagai jembatan di amerika atau sebuah judul film. Stimulus itu dapat spontan diterima atau seorang Guru dapat memberikan stimulus agar siswa memperhatikan apa yang akan diucapkan.

2). Fase Stage of Acquition, pada fase ini seseorang akan dapat memperoleh suatu kesanggupan yang belum diperoleh sebelumnya dengan menghubung-hubungkan informasi yang diterima dengan pengetahuan sebelumnya. Atau boleh dikatakan pada fase ini siswa membentuk asosiasi-asosiasi antara informasi baru dan informasi lama.

3). Fase storage /retensi, adalah fase penyimpanan informasi, ada informasi yang disimpan dalam jangka pendek ada yang dalam jangka panjang, melalui pengulangan informasi dalam memori jangka pendek dapat dipindahkan ke memori jangka panjang.

4). Fase Retrieval/Recall, adalah fase mengingat kembali atau memanggil kembali informasi yang ada dalam memori. Kadang-kadang dapat saja informasi itu hilang dalam memori atau kehilangan hubungan dengan memori jangka panjang. Untuk lebih daya ingat maka perlu informasi yang baru dan yang lama disusun secara terorganisasi, diatur dengan baik atas pengelompokan-pengelompokan menjadi katagori, konsep sehingga lebih mudah dipanggil.

Kemudian ada fase-fase lain yang dianggap tidak utama, yaitu (5) fase motivasi sebelum pelajaran dimulai guru memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar, (6) fase generalisasi adalah fase transfer informasi, pada situasi-situasi baru, agar lebih meningkatkan daya ingat, siswa dapat diminta mengaplikasikan sesuatu dengan informasi baru tersebut. (7) Fase penampilan adalah fase dimana siswa harus memperlihatkan sesuatu penampilan yang nampak setelah mempelajari sesuatu, seperti mempelajari struktur kalimat dalam bahasa mereka dapat membuat kalimat yang benar, dan (8) fase umpan balik, siswa harus diberikan umpan balik dari apa yang telah ditampilkan (reinforcement).