Setiap keluarga pasti memiliki kebutuhan akan alat transportasi yang memadai untuk menunjang kegiatan sehari-hari. Bagaimana cara yang tepat untuk memilih kendaraan yang sesuai dengan kebutuhan?
Memiliki mobil yang sesuai dengan kebutuhan keluarga tentu menjadi dambaan setiap orang. Sebelum memutuskan untuk menganggarkan dana pembelian mobil, banyak hal yang harus diperhatikan. Tulisan ini akan membahas beberapa hal yang berhubungan dengan membeli mobil keluarga yang sesuai dengan kebutuhan.
MOBIL BARU VS MOBIL BEKAS
Banyak keluarga yang mendambakan mobil yang layak untuk dipakai, tetapi anggaran yang dimiliki terbatas. Mobil bekas seringkali menjadi alternatif pilihan untuk menghemat biaya. Tetapi, membeli mobil bekas seringkali menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya, ternyata surat-surat seperti BPKB (Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor) atau STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan) tidak sesuai dengan nomor mesin atau nomor rangka mobil yang kita beli, kondisi mesin yang dalam keadaan rusak yang tidak ketahui sebelumnya, atau kondisi body mobil yang sudah beberapa kali dicat ulang.
Tetapi perburuan mobil bekas menjadi sangat menarik jika kita dengan serius belajar untuk mengenal seluk-beluk penjualan mobil bekas ini. Beberapa orang yang penulis temui mendapatkan mobil bekas yang masih bagus dengan harga miring. Biasanya orang yang sangat membutuhkan uang untuk keperluan tertentu akan menjual mobilnya dengan harga lebih rendah daripada harga pasaran.
Jika kita memiliki dana yang cukup untuk membeli mobil baru, maka kita tinggal mengunjungi dealer mobil yang kita inginkan. Dengan membandingkan antara dealer satu dengan dealer lainnya, maka kita akan mendapatkan harga yang kompetitif dan bonus yang berlimpah. Perburuan mobil baru menjadi hal yang menarik juga.
GENGSI VS KEBUTUHAN
Seorang manajer di industri perbankan merasa bahwa membeli mobil adalah untuk meningkatkan gengsi. Orang lain akan melihat dia sebagai orang yang sukses, karena memiliki mobil yang bagus. Akhirnya dia membeli mobil yang cukup "berkelas" meskipun mobil tersebut mobil bekas. Ternyata mobil ini tidak sesuai kebutuhan keluarganya dengan tiga anak yang harus diantar jemput di sekolahnya, seorang baby sitter untuk anak yang paling kecil dan istri yang juga bekerja. Mobil berjenis sedan ini, ternyata hanya nyaman jika dimuati empat orang (termasuk sopir). Dengan tujuh orang yang ada saat berangkat pagi, mobil ini menjadi "siksaan" buat orang-orang yang ada di dalamnya.
Ilustrasi tadi menggambarkan bagaimana gengsi dari sang ayah harus mengorbankan kenyamanan dari anggota keluarga lainnya. Mobil yang memiliki kapasitas yang cukup besar adalah mobil yang lebih cocok dan lebih sesuai untuk kebutuhan keluarganya.
Bisa juga keluarga ini membeli mobil lain untuk antar jemput anak mereka pergi dan pulang sekolah. Tetapi tentunya biaya operasional maupun biaya pemeliharaan akan menjadi dua kali lipat dari sebelumnya.
BIAYA OPERASIONAL & PERAWATAN
Keluarga yang sebelumnya tidak memiliki mobil, tidak dapat membayangkan biaya operasional maupun perawatan yang timbul saat keluarga tersebut memiliki mobil. Biaya operasional mobil yang paling besar adalah untuk bahan bakar. Dengan harga bahan bakar yang cenderung meningkat secara reguler, maka biaya operasional akan meningkat. Pemilihan mobil yang irit dalam pemakaian bahan bakar menjadi pilihan saat ini.
Biaya perawatan untuk mobil bekas akan jauh lebih besar dibandingkan dengan mobil baru. Mobil bekas yang dijual di pasaran biasanya sudah melewati mass garansi perawatan mobil dari agen penjualan mobil. Pada umumnya biaya perawatan ini meliputi penggantian oli, penggantian suku cadang, tune up mesin yang harus dilakukan secara reguler. Beberapa penjual mobil baru menawarkan jaminan perawatan dan penggantian suku cadang dalam kurun waktu tertentu, sehingga pemilik mobil tidak perlu mengeluarkan biaya perawatan untuk ini.
Ada lagi pajak kendaraan yang harus kita bayar setiap tahun yang tergantung dari jenis mobil dan tahun pembuatan mobil. Pajak mobil sedan lebih tinggi dibandingkan minibus. Pajak mobil yang pembuatannya lima tahun yang lalu akan lebih murah dibandingkan dengan pajak mobil sejenis yang pembuatannya baru satu tahun.
PENURUNAN NILAI MOBIL
Secara umum nilai mobil akan turun seiiring dengan pemakaiannya. Mobil dengan tipe sama dan kondisi sama, tetapi tahun pembuatan yang berbeda akan memiliki nilai yang berbeda. Katakan penurunan harga mobil sebesar 10% setiap tahunnya, maka mobil seharga Rp 100 juta akan bernilai Rp 90 juta setahun ke depan, demikian seterusnya.
Kondisi mobil yang terawat akan memiliki nilai yang jual yang lebih tinggi dari harga rata-rata pasarannya. Memiliki mobil berarti memiliki aset yang cenderung turun setiap tahunnya, dengan perawatan dan pemakaian yang memadai, maka penurunan ini akan lebih rendah dari umumnya. Kita harus memperhatikan dengan serius hal ini.
PEMBIAYAAN
Saat ini banyak institusi pembiayaan yang membantu kita untuk mewujudkan impian memiliki mobil keluarga, seperti bank maupun lembaga leasing. Tingkat bunga maupun persyaratan yang diperlukan cukup bervariasi, tergantung kebijakan masing-masing lembaga tersebut. Besar cicilan utang maksimal 30% dari pendapatan kita. Jadi hitung terlebih dahulu cicilan utang lainnya saat ini, apakah jika digabungkan akan menghasilkan nilai yang lebih besar dari batasan tadi?
Jika kita memiliki dana tunai yang cukup untuk membeli mobil idaman kita, maka kita tidak perlu melalui lembaga pembiayaan tadi. Tetapi ada tambahan dana yang harus kita alokasikan untuk membeli asuransi mobil atau persyaratan lain yang diperlukan. Jadi, teliti dan berhitunglah sebelum membeli mobil idaman. (*)
Sumber foto: Gettyimages.com
Sumber: Investor indonesia
Tuesday, January 26, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment