Sunday, March 21, 2010
ETOS KERJA
Create your own at MyNiceProfile.com
Cahaya tampak (POLYKROMATIK) bila dibiaskan melalui prisma maka cahaya tersebut akan terurai menjadi monokromatik atau warna pelangi (spektrum warna). Cahaya tampak adalah bagian kecil dari spektrum gelombang elektromagnetik,
pada dasarnya energi matahari adalah energi radiasi gelombang elektromagnetik yang memungkinkan kehidupan di Bumi yang terus terus berlangsung.
Sama seperti energi pelangi, yang merupakan energi radiasi gelombang elektromagnetik, demikian juga 8 Ethos@Habitus adalah seberkas energi hati, semangat, spirit, atau motivasi kerja yang memungkinkan keberhasilan profesional dicapai baik di tingkat pribadi, organisasi, dan sosial.
1. RAHMAT: Jiwabesar-Pikiranluas-Hatibaik-Rezekiakbar-Sumberberkah-Sukacita-Ikhlas-Bersyukur
2. AMANAH: Andal-Benar-Jujur-Aman-Terperaya-Bertanggungjawab-Pembangun-Pengembang
3. PANGGILAN: Responsif-Ekspresif-Unik-Khas-Berintegritas-Tuntas
4. AKTUALISASI: Proaktif-Bersemangat-Antusias-Giat-Bergairah-Tumbuh-Bigger-Higher-Better
5. IBADAH: Penuhcinta-Sayang-Setia-Berkomitmen-Berbakti-Mengabdi-Berserah
6. SENI: Indah-Cantik-Keren-Estetik-Artistik-Imajinatif-Kreatif-Inovatif
7. KEHORMATAN: Harkat-Martabat-Mulia-Hebat-Berkualitas-Unggul-Excellence
8. PELAYANAN: Fokuspelanggan-Sempurna-Paripurna-Ramah-Simpatik-Memuaskan
PROBLEM SDM DI INDONESIA
Konon bangsa Indonesia adalah bangsa kuli dan kuli di atara bangsa-bangsa. Benarkah ini?
Sepuluh Ciri Pekerja Bermental Kuli:
1. Memandang kerja sebagai beban, sebuah keterpaksaan
2. Malas, ogah-ogahan, cari 10001 alasan untuk mangkir
3. Saat bekerja harus diawasi dan dimandori
4. Hanya bisa produktif kalau dipaksa
5. Minatnya hanya pada upah dan libur saja
6. Hubungan pekerja dengan majikan bersifat antagonis
7. Banyak tuntutan
8. Disiplin kerja rendah
9. Produktivitas rendah
10. Kualitas kerja rendah
PENGERTIAN HABITUS
1. Pierre Bourdieu: Habitus can be defined as a system of durable and transposable disposition (lasting, acquired schemes of perception, thought, and action). The individual agent develops these disposition in response to the determining structure (such as class, family, and education) and external condition (field) they encounter.
2. Habitus refers to those aspects of culture that are anchored in the body; or, daily practices of individuals, groups, societies and nations. It includes the totality of learned habits, bodily skills, styles, tastes, and other non-discursive knowledges that might be said to "go without saying" for a specific group.
3. The habitus provides the practical skills and dispositions necessary to navigate within different fields (such as sport, professional life, art) and guides the choices of the individual without ever being strictly reducible to prescribed, formal rules. At the same time, the habitus is constantly remade by these navigations and choices (including the success or failure of previous actions).
8 HABITUS UTAMA
1. Habitus Sehat/Segar/Bugar/Tegar
3. Habitus Investasi/Makmur/Kaya
4. Habitus Cerdas/Kreatif/Inovatif/Bijak
5. Habitus Tim/Kerjasama/Silaturahmi
6. Habitus Sosial/Pluralitas/Harmoni
7. Habitus Spiritual/Agama/Batin
8. Habitus Sukacita/Bahagia/Sentosa
ETOS DAN HABITUS
1. Etos adalah kebiasaan, berbasis pada state of mind, yang berhubungan dengan kegiatan produktif [etos belajar, etos kerja, etos menabung, dsb].
2. Etos kerja adalah seperangkat perilaku kerja, yang berakar pada kesadaran yang kuat, keyakinan yang jelas dan mantap, serta komitmen yang teguh pada prinsip, paradigma, dan wawasan kerja yang khas dan spesifik.
3. Habitus adalah kebiasaan, berbasis pada state of body, yang berhubungan dengan kegiatan kualitatif [habitus aristokrat, habitus bangsawan, habitus wong cilik, habitus profesional, habitus sehat, dsb].
4. Habitus refers to the cultural capital an individual possesses as a result of his or her class position. Habitus is embodied; that is, it works through the body at a non-conscious level.
5. Habitus refers to those aspects of culture that are anchored in the body; or, daily practices of individuals, groups, societies and nations. It includes the totality of learned habits, bodily skills, styles, tastes, and other non-discursive knowledges that might be said to "go without saying" for a specific group.
8 ETOS KERJA SEBAGAI MENTAL (ROHANI)
1. Kerja adalah RAHMAT
2. Kerja adalah AMANAH
3. Kerja adalah PANGGILAN
4. Kerja adalah AKTUALISASI
5. Kerja adalah IBADAH
6. Kerja adalah SENI
7. Kerja adalah KEHORMATAN
8. erja adalah PELAYANAN
8 HABITUS KERJA SEBAGAI TUBUH (JASMANI)
1. Bekerja ikhlas penuh kebersyukuran
2. Bekerja benar penuh tanggungjawab
3. Bekerja tuntas penuh integritas
4. Bekerja keras penuh semangat
5. Bekerja serius penuh kecintaan
6. Bekerja cerdas penuh kreativitas
7. Bekerja tekun penuh keunggulan
8. Bekerja paripurna penuh kesabaran
SUMBER : JANSEN H SINAMO
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment